Analisis Kualitatif Kation Golongan I
1. Tujuan
Setelah melakukan pratikum, diharapkan mahasiswa dapat :
· Mempelajari
reaksi-reaksi spesifik kation golongan I
· Melakukan pemisahan
terhadap kation golongan I dalam suatu sampel
2. Dasar teori
Kation golongan pertama, membentuk klorida-klorida
yang tak larut. Namun, timbel klorida sedikit larut dalam air, dan karena itu
tumbel tak pernahmengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer
kepada suatu cuplikan, ion timbel yang tersisa itu, diendapkan secara
kuantitatif dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam bersama-sama kation
golongan kedua.
Nitrat dari kation-kation ini sangat mudah larut.
Diantara larut jauh lebih banyak. Kelarutan merkurium (I) sulfat terletak
diantara kedua zat diatas. Bromide dan iodide juga tidak larut, sedangkan
pengendapan timbel halide tidak sempurna dan endapan itu mudah sekali melarut
dalam air panas. Sulfide tidak larut. Asetat-asetat lebih mudah larut, meskipun
perak asetat bisa mengendap dari larutan yang agak pekat. Hidroksida dan
karbonat akan diendapkan dengan reagensia yang jumlahnya ekuivalen, tetapi
kalau reagensia berlebihan, ia dapat bertindak dengan bermacam-macam cara. Juga
ada perbedaan dalam sifat zat ini terhadap ammonia.
Contoh
reaksi dari ion timbel (II) dengan asam klorida encer, akan menghasilkan
endapan putih :
Pb2+
+ 2Cl PbCl2
Endapan larutan dalam air panas, tetapi memisah lagi
sebagai kristal-kristal yang panjang seperti jarum setengah dingin. Ia juga
larut dalam klorida pekat. Di mana terbentuk ion tetrakloroplumbat(II).
PbCl2 + 2CL- [PbCl4]2-
a)
Kation
golongan I
Terdiri dari
timbel(II), merkurium(I), dan perak(I). Kation golongan I membentuk
klorida-klorida yang tak larut. Namun timbel klorida sedikit larut dalam air,
dan karena itu timbel tidak pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan
asam klorida encer. (Vogel, I, hal. 206)
1) Reaksi-reaksi dari ion perak(I).
Asam klorida
encer (atau klorida-klorida yang larut): endapan putih perak klorida
Penyinaran dengan
cahaya matahari atau ultraviolet menguraikan endapan perak klorida yang menjadi
abu-abu atau hitam karena terbentuknya logam perak.
Endapan ditambah dengan air panas, maka
endapan tidak larut dalam air panas.
(Vogel, I, hal.
218)
2) Reaksi dari ion merkuro ()
Asam klorida encer atau
klorida-klorida yang larut: endapan putih merkurium(I) klorida (kalomel)
(Vogel, I, hal.
213)
3) Reaksi dari ion timbel(II)
Asam klorida encer (klorida yang larut): endapan
putih dalam larutan yang dingin dan tak terlalu encer.
Endapan larut dalam air panas, tetapi
memisah lagi sebagian kristal yang panjang seperti jarum setengah dingin.
(Vogel, I, hal. 207)
Dalam analisis Kualitatis sistematik kation kation dapat
diklasifikasikan ke dalam lima golongan berdasarkan sifat sifat kation itu
terhadap pereaksi tertentu. Dengan menggunakan pereaksi tersebut maka dapat
ditetapkan ada atau tidaknya suatu kation dan dapat juga memisahkan kation
kation untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Larutan yang masih berisi sebagian besar kation kemudian
diendapkan kembali membentuk kelompok kation baru. Jika dalam kelompok kation
yang terendapkan masih berisi beberapa kation maka kation-kation tersebut
dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil, demikian seterusnya
sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk satu kation. Jenis
dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH larutan dilakukan untuk memisahkan
kation menjadi beberapa kelompok. Suatu skema analisis standar untuk
mengidentifikasi 25 kation dan 13 anion yang berbeda telah disusun. Skema
analisis tersebut terus dikembangkan sehingga sekarang orang dapat memilih
skema yang sesuai dengan kondisi yang ada dilaboratorium masing-masing. Bahkan
tidak menutup kemungkinan untuk memodifikasi dan mengembangkan sendiri skema
tersebut.
Tabel berikut ini menunjukkan kelompok kation dan pereaksi yang
digunakan dalam analisis kualitatif standar.
Golongan
|
Kation
|
Pereaksi pengendap/kondisi
|
1
|
Ag+, Hg+, Pb2+
|
HCl 6 M
|
2
|
Cu2+, Cd2+, BI3+,
Hg2+,Sn4+, Sb3+
|
H2S 0,1 M pada pH 0,5
|
3
|
Al3+, Cr3+, Co2+,
Fe2+,Ni2+,Mn2+, Zn2+
|
H2S 0,1 M pada pH 9
|
4
|
Ba2+, Ca2+, Mg2+,
Na+,K+, NH4+
|
Tidak ada pereaksi pengendap
golongan
|
Kation-kation golongan I
diendapkan sebagai garam klorida. Pemisahan kation golongan I tersebut dari
campuran sebagai garam klorida didasarkan fakta bahwa garam klorida dari
golongan I tidak larut dalam suasana asam (pH 0,5-1). Kation-kation dalam
golongan I yang terdiri atas Ag+, Hg+, dan Pb2+. Garam klorida
dari kation golongan I adalah: Hg2Cl2, AgCl, dan PbCl2. Pemisahan
masing-masing kation tersebut dilakukan berdasarkan cara sebagai berikut:
1. PbCl2 dipisahkan dari Hg2Cl2 dan AgCl
berdasarkan perbedaan kelarutan kation. PbCl2 larut dalam air
panas, sedangkan Hg2Cl2 dan AgCl tidak
dapat larut dalam air panas.
2. Hg2Cl2 dan AgCl
dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan antara kompleks Hg(NH2)Cl dan [Ag(NH3)2] yang dibentuk dengan penambahan amonia terhadap Hg2Cl2 dan AgCl setelah
PbCl2 terpisah.
Kompleks Hg(NH2)Cl berbentuk endapan hitam yang bercampur dengan Hg+, sedangkan [Ag(NH3)2] tidak berbentuk endapan.
Identifikasi terhadap
ketiga kation tersebut setelah terpisah adalah sebagai berikut:
1. Pb2+ dapat direaksikan dengan K2CrO4 yang akan
membentuk PbCrO4 (endapan kuning).Pb2+ + CrO4- PbCrO4 (endapan kuning)
2. Ag+ dapat diidentifikasi dengan
mereaksikannya terhadap KI, sehingga terbentuk AgI (endapan kuning muda). Atau
mengasamkan filtrat yang diperoleh dari pemisahan dengan asam nitrat encer,
sehingga kiompleks [Ag(NH3)2] terurai kembali dan dihasilkan endapan putih AgCl.
[Ag(NH3)2] + KI -> AgI(endapan
kuning muda) + 2 NH3
3. Hg (I) dapat diidentifikasi dari warna endapan yang terjadi
pada pemisahannya dengan Ag+, adanya Hg22+ ditandai dengan
adanya endapan berwarna hitam.
Hg2Cl2 + 2 NH3 -> [Hg(NH2)Cl + Hg] (endapan
hitam) + NH4+ +Cl-
3. Prosedur Kerja
3.1. Alat
Sentrifus
Tabung Reaksi
Lampu Spiritus
Rak tabung reaksi
Kaca arloji
Botol reagen
3.2. Bahan
HCL 6 M dan 2 M
AgNO3, Hg3(NO3)2 dan
Pb(NO3)2
K2CrO4 1 M
Nh4OH 2 M
H2SO4 2 M
HNO3 2 M
KI
3.3. Cara Kerja
1. 1/2 dari larutan asal
ditambahkan 1 tetes HCL 6 M sampai tidak terbentuk endapan lagi. Selanjutnya
dilakukan pemisahan pendapan endapan dengan larutan dengan pemusing .
2. Endapan yang mungkin
terjadi mungkin mengandung endapan putih PbCl2 , Hg2Cl2,
dan AgCl. Selanjutnya endapan dicuci dua kali dengan air yang mengandung HCl 2
M dan dipanaskan lalu segera dipusingkan.
3. Cuci endapan dengan
air panas sampai air cucian tidak memberikan endapan dengan K2CrO4
1 M dimana tandanya Pb telah hilang dengan sempurna lalu tambahkan 1 ml NH4OH.
4. Larutan mungkin
mengandung PbCl, bagi larutan menjadi 2:
a. Tambahkan 1 tetes K2CrO4
1 M akan terbentuk endapan kuning .
b. Tambahkan 1 tetes H2SO4
2 M akan terbentuk endapan putih.
5. Endapan hitam yang
terdiri dari HgNH2Cl + Hg menunjukkan adanya Hg2+
6. Larutan mungkin
mengandung Ag(NH3)22+ bagi larutan menjadi 2:
a. Asamkan dengan HNO3
2 M akan terbentuk endapan putih.
b. Tambahkan beberapa
tetes KI terjadi endapan kuning.
4. Data dan Perhitungan
serta reaksi
No
|
Langkah Kerja
|
Pengamatan
|
Reaksi
|
1
|
1/2 dari larutan asal ditambahkan 1 tetes HCL
6 M sampai tidak terbentuk endapan lagi
|
Sampel tak berwarnaSampel tak berwarna
HCl tak berwarna, larutan ditetesi HCl
sebanyak 1 tetes kemudian larutan mula-mula berwana putih lama kelamaan
terbentuk endapan di dasar tabung
|
Sampel(aq) + HCl(aq) + Pb2+(aq)
|
2
|
Endapan yang terjadi mungkin mengandung
endapan putih Pb(aq)
|
Terdapat endapan putih yang diduga mengandung
Pb(aq)
|
Sampel + HCl(aq) + Pb(aq) PbCl2(aq)
|
3
|
Selanjutnya endapan dicuci dua kali dengan air
yang mengandung HCl 2 M dan dipanaskan lalu segera dipusingkan.
|
Pada pencucuian I: larutan berwarna putih, ada
endapan yang lolos penyaringan
Pada pencucian II: larutan berwarna putih dan
tidak ada endapan yang lolos dalam penyaringan
Setelah pemanasan:
Endapan PbCl2 akan larut dengan
kenaikan suhu
|
|
4
|
Larutan mungkin mengandung PbCl2
|
Larutan dibagi menjadi 2
|
|
5
|
Larutan a ditambahkan 1 tetes K2CrO4
1 M
|
Setelah dipusingkan terbentuk endapan berwarna
kuning
|
Pb2+(aq) + K2CrO4(aq)
2 K+(aq) + PbCrO4(s)
|
6
|
Larutan b ditambahkan 1 tetes H2SO4
2 M
|
Setelah dipusingkan terbentuk endapan berwarna
putih
|
Pb2+(aq) + H2SO4 (aq)
2 H+(aq) + PbSO4(s)
|
5. Diskusi dan
Pembahasan
Pada percobaan ini diuji
10 ml sampel yang diduga mengandung kation golongan I yaitu Pb2+, Hg2+, dan Ag+. Terhadap sampel ini akan dilakukan pemisahan dan
identifikasi agar diperoleh kation-kation golongan I.
Sampel yang diduga
mengandung Pb2+, Hg22+, dan Ag+
Kemudian ke dalam sampel
tersebut ditambahkan 1 tetes HCl 6M sampai terbentuk endapan. Setelah ditetesi
HCL 6 M Mula-mula larutan berwarna putih , lalu membentuk endapan berwarna
putih yang diduga mengandung Pb2+
Pb2+(aq) + HCl(aq) -> PbCl2(s) + H+(aq)
Endapan yang diperoleh
kemudian dicuci dengan HCl 2M dan aquades masing-masing sebanyak dua kali. Pada
pencucian pertama dengan HCl, larutan berwarna putih karena ada sebagian
endapan yang ikut dalam HCl, namun pada pencucian kedua larutan tak berwarna dan
tidak ada endapan yang lolos. Pada pencucian dengan menggunakan aquades baik
pertama maupun kedua, tidak ada endapan yang lolos sehingga larutan tidak
berwarna.Endapan yang sudah dicuci dengan HCl dan aquades . Larutan kemudian
dididihkan, selama pendidihan larutan semakin jernih .
Kemudian larutan yang
sudah jernih di bagi 2 :
a. Ditambahkan 1 tetes K2Cr2O4 1 M
b. Ditambahkan 1 tetes H2SO4 2
M
· Pada PbCl2 yang ditambahkan 1 tetes K2Cr2O4 1 M
diperoleh larutan
berwarna kuning yang jika didiamkan akan terbentuk endapan berwarna kuning di
dasar tabung reaksi. sesuai dengan persamaan reaksi :
Pb2+(aq) + K2Cr2O7(aq) PbCrO4(s) + K+(aq)
Hal tersebut membuktikan bahwa
sampel mengandung kation Pb2+
· Pada PbCl2 yang ditambahkan 1 tetes H2SO4
2 M
diperoleh larutan
berwarna putih yang jika didiamkan akan terbentuk endapan berwarna putih di
dasar tabung reaksi. sesuai dengan persamaan reaksi :
Pb2+(aq) + H2SO4 (aq) PbSO4(s) + 2 H+(aq)
Hal tersebut membuktikan bahwa
sampel mengandung kation Pb2+
Sampel (Ag+
, Hg+ , Pb2+ )
+ HCL
PbCl2
(endapan putih)
Dicuci
dengan aquades + HCl 2 M 2 kali
Dididihkan
dengan air 100o C
Pb2+(aq) Pb2+(aq)
+ K2Cr2O7(aq) +H2SO4 (aq)
PbCrO4(endapan
kuning) PbSO4(s) (endapan putih)
6. Kesimpulan dan Saran
6.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kation golongan I dapat membentuk garam klorida jika
direaksikan dengan Cl-. Senyawa yang terbentuk berupa
AgCl, Hg2Cl2, dan PbCl2. PbCl2 dapat dipisahkan
dari senyawa klorida Hg dan Ag dengan cara memanaskan campuran garam klorida
sampai mendidih kemudian disaring. Pb2+ akan terlarut
karena kation Pb2+ mudah larut dalam air panas
dan asam klorida pekat.
2. Identifikasi kation golongan I dapat dilakukan dengan
penambahan K2Cr2O7 yang dapat membentuk endapan berwarna kuning jika
direaksikan dengan Pb2+, dan juga dengan H2SO4
yang akan membentuk endapan berwarna putih .
3. Berdasarkan data hasil pengamatan, secara kualitatif dapat
dibuktikan bahwa sampel yang diuji mengandung kation golongan I Pb2+.
6.2. Saran
Pada pratikum kimia tersebut
sebenarnya sudah sempurna . Cuman pada modul belum dijelaskan jumlah / banyak
bahan yang diperlukan . contohnya pada sampel belum dijelaskan berapa ml sampel
yang dipakai dan juga pada pencucian , berapa ml dipakai aquades , HCL , dah
air panas yang di pakai untuk sekali pencucian.
pelit, di kunci
BalasHapus